Mimpi dalam bahasa sunnah adalah al ru’yah dan al hulmu .
Ibnu Katsir berkata “Al ru’yah dan al hulmu adalah mimpi, yaitu sesuatu yang dilihat pada saat orang sedang tidur. Dalam arti bahasa al ru’yah (mimpi baik) dan al hulmu (mimpi buruk). Sedangkan Adhghosu ahlam adalah mimpi kacau, sulit dimengerti.
“Mimpi yang benar dari Allah dan mimpi jelek berasal dari setan.” (HR. Bukhari)
MACAM MIMPI
“Mimpi itu ada tiga macam : mimpi yang benar, mimpi yang ditimbulkan karena bisikan seseorang mengenai dirinya dan mimpi buruk yang datang dari setan.” (HR. Imam Tirmidzi, as Shahihah 119, 120, 1341)
“Mimpi itu ada tiga macam : kabar gembira dari Allah, sekedar bisikan jiwa dan terror dari setan.” (HR. Ibnu Majah, 12/29, as Shahihah 1341)
Adhgatsu ahlam adalah mimpi kacau yang tidak jelas ceritanya karena lama tidurnya (Al Imam Badrudin al Aini) seperti yang dikatakan oleh Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa ia membenci tidur terus menerus, karena hli neraka disifati tidurnya lama.
Sementara itu, Syaikh Abdullah bin Muhammad ath Thayar berkata bahwa orang yang bermimpi ada lima macam yaitu : para utusan Allah, orang yang sholeh, masturun yaitu orang yang tertutup ibadahnya, tidak tampak shalat, zakat, haji dan ibadah lainnya, kurang serius ibadahnya, terkadang berbuat dosa tapi bukan syirik, fasik dan kafir.
Inu hajar berkata, “Al Muhallab berkata : Mimpi manusia ada tiga tingkatan :
- Mimpi para Nabi, mimpi mereka pasti benar dan kadang impiannya membtuhkan takbir.
- Mimpi orang shalih, pada umumnya mimpi mereka benar juga, kadang terjadi tidak memerlukan takbir.
- Selain kedua diatas, impian ini bisa kacau. Mereka yang bermimpi dibagi menjadi 3 macam yaitu : masturun pada mumnya sama kadang benar kadang kacau; fasik (ahli maksiat) umumnya mimpi mereka sulit ditakwil dan sedikit sekali yang benar; kuffar (orang kafir) sedikit sekali yang benar, yang demikian itu karena mereka pembohong dan mendustakan Allah dan RasulNya.
Imam Qurthubi rahimahullah berkata : orang muslim yang shalih dan jujur, memang layak impian mereka seperti impian para utusa Allah, mimpi mereka benar karena imannya kuat, kadangkala tahu perkara yang samar. Berbeda dengan orang yang kafir, fasik dan orang yang tidak jelas ibadahnya, tidaklah mimpi mereka benar; seandainya suatu ketika mimpinya benar, seperti dukun dan peramal pembohong, kadang kala beritanya benar, maka tidaklah impian mereka berkenan perkara ghaib dinilai bagian dari kenabian, seperti peramal nasib dan bintang.”
ADAB BILA BERMIMPI BAIK
Bermimpi baik adalah busyra (kabar gembira) dan rahmat dari Allah yang diberikan kepada para utusan dan hambaNya yang shalih dan shalihah, yang kuat iman dan taqwanya. Adab ketika bermimpi baik :
- Hendaknya memuji dan bersyukur kepada Allah karena hanya Dia yang memberikan nikmat dan rahmat.
- Hendaknya ia menceritakan kepada orang yang menyenangi dirinya. Karena apabila ia ceritakan kepada orang yang membenci, khawatir ditafsirkan yang jelek sehingga menyusahkan orang yang bermimpi.
“Janganlah menceritakan mimpi kecuali kepada orang yang alim (berilmu) dan ahli nasehat.” (HR. Tirmidzi dlm ash Shahihah 119, 120 dan 1341)
“Janganlah menceritakannya kecuali kepada orang yang cerdik (cerdas) atau kepada orang yang dicintai.” (HR. Tirmidzi dalam ash Shahihah 120 dan al Misykah 4622)
Mengapa tidak boleh menceritakannya kepada orang yang membencinya ? al Hafizh Ibnu hajar rahimahullah berkata : “Adapun hikmahnya jika dia menceritakan mimpinya yang baik kepada orang yang tidak disukai dikhawatirkan ia akan menafsirkan kepada hal yang tidak disenangi karena marah atau dengki, sehingga berbalik kegembiraan menjadi kesedihan dan kesusahan.”
- Hendaknya berdo’a bila hendak bercerita kepada orang yang disenanginya.
ADAB BILA BERMIMPI BURUK
Mimpi buruk berasal dari setan. Begitulah pekerjaan setan, menggoda manusia bukan hanya pada saat manusia bangun dan sadar, melainkan juga ketika tidur. Walaupun demikian pada hakikatnya tipu daya setan itu lemah. Tipu daya setan lemah, ia tidak mampu menyesatkan orang yang beriman yang ikhlas beribadah kepada Allah.
Apa yang harus dilakukan bila bermimpi buruk :
- Tidak membicarakannya kepada orang lain
Syaikh Hamud at Tuwaijiri rahimahullah berkata : “Insan yang cerdik dan tanggap tentu tidak menceritakan mimpinya kepada tiap orang, tetapi menceritakannya kepada orang yang alim ahli takwil. Sebaliknya jika ia bermimpi jelek, dia tidak menceritakan kepada siapapun walaupun kepada kerabat dekatnya.”
- Berlindung kepada Allah dan meludah kesamping kiri tiga kali
- Mengubah posisi tidur
- Berdiri dan lakukan shalat.
UPAYA AGAR TIDAK BERMIMPI BURUK
- Berusaha menjadi orang ikhlas beribadah kepada Allah
- Berlindung kepada Allah sebelum tidur.
- Sebelum tidur membaca ayat Kursi
- Jangan tidur terlalu lama
- Sebelum tidur berwudhu dan berdoa: ayat Kursi, al Falaq, An nas dan Al Ikhlas
SUMBER : MAJALAH AL FURQON, Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar